Tugas Softskill 3
Matakuliah : Teori Organisai Umum 2
Jenis
– Jenis Pasar dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut
jenis barangnya. Pengertian
Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon
pembeli barang dan jasa.
Di
pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah
kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah
ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan
harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Jenis-Jenis
Pasar
Jenis pasar menurut bentuk
kegiatannya.
Menurut
dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar
tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
1. Pasar
Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman
barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh
pasar tradisional dan pasar swalayan.
2. Pasar
Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para
pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli
secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh
pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara
transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi
pasar tradisional dan pasar modern.
3. Pasar
Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang
bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar
menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang
berupa barang kebutuhan pokok.
4. Pasar
Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat
modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm
layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan
tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis
barangnya.
Beberapa
pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar
sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis
– Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya
barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
1. Pasar
Lokal
2. Pasar
Daerah
3. Pasar
Nasional dan
4. Pasar
Internasional
Pengertian dan Macam-macam Pasar
Menurut Bentuk dan Strukturnya.
Pasar
menurut struktur dibedakan menjadi empat macam yaitu pasar persaingan sempurna,
monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli.
·
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga
pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli
dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
1) Banyak
penjual dan pembeli.
2) Barang
yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
3) Penjual
maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
4) Harga
ditentukan oleh pasar.
5) Semua
faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
6) Tidak
ada campur tangan pemerintah. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain
pasar hasil-hasil
pertanian.
·
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar
persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu
pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini
penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya
heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai
beberapa bentuk pasar.
1) Pasar
Monopoli
Pasar monopoli adalah
pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar
dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu. Pada pasar
monopoli terdapat ciri-ciri berikut ini.
a. Hanya
ada satu penjual sebagai pengambil keputusan harga (melakukan monopoli pasar).
b. Penjual
lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
c. Pedagang
lain tidak dapat masuk karena ada hambatan dengan undang-undang atau karena
teknik yang canggih.
d. Jenis
barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
e. Tidak
adanya campur tangan pemerintah dalam penentuan harga, contoh: PT Pertamina
(persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
2)
Pasar Persaingan Monopolistis.
Pasar
persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan
barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan
perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko
kelontong.
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
a. Terdiri
atas banyak penjual dan banyak pembeli.
b. Barang
yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun, pasta gigi, dan
minyak goreng.
c. Terdapat
banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan
menguasai pasar.
d. Penjual
mudah menawarkan barangnya di pasar.
e. Penjual
mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.
f. Adanya
peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.
3) Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah
pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga
antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual
mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan
perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a. Hanya
terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan
memengaruhi penjual lainnya.
b. Produk-produknya
berstandar.
c. Kemungkinan
ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d. Peran
iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.
Pengertian
dan Konsep – konsep Pendapatan Nasional
Pengertian dan konsep Pendapatan
Nasional
Pendapatan
nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
KONSEP
PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP
(Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product).
Produk
Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi
dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang
asing
yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP
(Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product) .
PNB
adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya
barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di
luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP
(Net National Product) .
NNP
adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti
modal.
Rumus
:
NNP = GNP – Penyusutan
NNP = GNP – Penyusutan
4. NNI
(Net National Income) .
NNI
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus
:
NNI
= NNP – Pajak tidak langsung
5. PI
(Personal Income) .
PI
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi
oleh
laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan
ditambah dengan transfer payment.
Rumus
:
PI
= (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
social + Pajak perseorangan )
6. DI
(Disposible Income) .
DI
adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Rumus :
Rumus :
DI
= PI – Pajak langsung
Metode penghitungan Pendapatan Nasional
1. Tujuan
dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan
mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk
mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai
barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam satu
tahun
c. Untuk
membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat
mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui
tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat
membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
propinsi
c. Dapat
membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat
membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan
Pendapatan Nasional
a. Metode
Produksi .
Pendapatan nasional
merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X
P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode
Pendapatan
Pendapatan nasional
merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest,
profit) yang diterima oleh pemilik
factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c. Metode
Pengeluaran
Pendapatan nasional
merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh
rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara
selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB
Semua
negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu ,
data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak
dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam
menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
1. Masalah
PDB
Permasalahan PDB terletak pada
pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke
tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
2. Keterbatasan
Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi
yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah).
Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan
narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam
perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih
rendah) dari yang seharusnya .
PDB
tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB
tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat
menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara
penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang
besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa
indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan
ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.
Referensi :
0 comments:
Post a Comment