Tugas Softskill 2
Matakuliah : Teori Organisai Umum 2
PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI
Produksi
adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan
disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen
membutuhkan faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi
yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1.
Faktor produksi asli
Yang
termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
·
Alam. Contohnya : tanah, air, udara,
sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
·
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja,
sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi
barang hasil produksi.
2.
Faktor produksi turunan
Yang
termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.
·
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi
jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam
cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan
berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti
dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan
penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis
sebagai berikut :
Q = f (L,
R, C, T)
Dimana
:
Q
= jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F
= symbol persamaan (function)
L
= tenaga kerja (labour)
R
= kekayaan alam (resources)
C
= modal (capital)
T
= teknologi (technology)
·
Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja
dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut
pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan
mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis
kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha
mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang
itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha,
maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya.
Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan
mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar
berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
·
Perencanaan.
Perencanaan
antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi
perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai
tujuan tersebut.
·
Pengorganisasian.
Semua
sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya,
baik sumber daya, modal, maupun manusia.
·
Pengarahan.
Agar
rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
·
Pengendalian.
Kemampuan
ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah
sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
PRODUKSI OPTIMAL
Tingkat
produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan.
Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan
biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya,
tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total
inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang
yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat
permintaan.
2. Selama
produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat
produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama
berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan
selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
dengan Metode
Economic
Production Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan
dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus
mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan
besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal.
Menurut . Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang
optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang
serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Biaya-biaya
yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang
disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
b. Biaya-biaya
yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut
biaya penyimpanan (holding cost).
ketika
biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum
produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri
bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari :
(1)
biaya mesin-mesin menganggur,
(2)
biaya persiapan tenaga kerja langsung,
(3)
biaya scheduling,
(4)
biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
a. Biaya
fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau
pendingin)
b. Biaya
modal (opportunity cost of capital)
c. Biaya
keusangan
d. Biaya
perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
e. Biaya
asuransi persediaan
f. Biaya
pajak persediaan
g. Biaya
pencurian, pengrusakan atau perampokan
h. Biaya
penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua
jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya
persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya
penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya
yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan
sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin
besar atau sebaliknya.
Least Cost Combination
Least
Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan
biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara
berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu.Dalam
hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk
tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar
dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2
> DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Macam-macam Ongkos dan Kurva Ongkos
Ongkos
adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi
dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos
produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau
pengeluaran.
Macam-macam
ongkos diantaranya sebagai berikut :
1)
Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap)
Total Fixed
Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang
tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya
adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
2)
Total Variabel Cost (Ongkos Variabel
Total)
Total Variabel
Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos
yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai
contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
3)
Total Cost (Ongkos Total)
Total Cost atau
yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total
tetap dengan ongkos variabel.
TC = TFC + TVC
4)
Average Fixed Cost (Ongkos Tetap
Rata-rata)
Average Fixed
Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap
yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFN = TFC = Q = TINGKAT
OUTPUT Q
5)
Average Fixed Cost (Ongkos Variabel
Rata-rata)
Average Fixed
Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah
ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC Q
6)
Average Total Cost (Ongkos Total
Rata-rata)
Average Total
Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu
ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC Q
7)
Marginal Cost (Ongkos Marginal)
Marginal
Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau
berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu
unit output.
MC = TC = TVC Q Q
Ongkos
Produksi dapat dibedakan menjadi :
1. Ongkos
Produksi Jangka Pendek.
Didalam suatu ongkos produksi jangka
pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi
seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan didalam
ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan
bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel.
Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan
ongkos variabel.
2. Ongkos
Produksi Jangka Panjang
Didalam ongkos produksi janka panjang
ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada
yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka panjang. Semua
pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.
Gambar
1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Gambar
2. KurvaBiaya Total
Gambar
3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata
Gambar
4. Long Run Average Cost Curve
Gambar
5. Kemungkinan Kapasitas Produksi
Pengertian dan Jenis Penerimaan
Penerimaan atau Revenue
adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.
Macam-macam revenue sebagai berikut :
·
Total Revenue (TR) adalah penerimaan
total dari hasil penjualan output.
TR
= P.Q dimana : P=Price / harga
Q=
Quantity / Jumlah barang
·
Average Revenue (AR) adalah penerimaan
per unit dari penjualan output.
AR
= TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P
·
Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan
atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu
unit output.
MR
= ∆TR / ∆Q
Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR
tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :
·
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam
pasar ini harga ditentukan oleh pasar.
Sifat-sifat
dari konsep revenue sebagai berikut :
•
Total Revenue naik pada saat Eh dari
kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat
kenaikan permintaan lebih dari 1 %.
•
Total Revenue maksimum pada Eh = 1.
•
Total Revenue turun pada saat Eh < 1
yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1 %.
Didalam
memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang
pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos
(cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos
sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan
adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan
kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari
penjualan hasil produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR
= Q x P
Didalam
memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang
pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos
(cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos
sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan
adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan
kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari
penjualan hasil produksinya.
Hasil
total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang
dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR
= Q x P
0 comments:
Post a Comment